30 November 2015 pukul
22.00 WIB saya bersama 6 orang tim #menyapanegeriku yang lain memulai
perjalanan menuju Kabupaten sasaran Ende di Propinsi Nusa tenggara Timur.
Perjalanan kami bertujuh dimulai dari hotel atlet Senayan Jakarta-Bandara
Soekarno Hatta-Bandara Ngurah Rai Bali-dan berakhir di Bandara H.Hasan
Aeroboesman Ende. Dari Jakarta sudah cukup malam, penerbangan tanpa delay
menuju bandara Ngurah Rai Bali. Kami sampai di Bali ±pukul 00.30 WITA, bandara sudah tutup untuk penerbangan dan kami
bertujuh harus menunggu penerbangan selanjutnya ±pukul 06.00 WITA untuk menuju
Ende. Ada cerita menarik saat kami tiba di Bali larut malam, kami harus mencari
tempat #nggembel sampai waktu penerbangan selanjutnya tiba.
#Nggembel adalah pilihan pertama
dan terahir. Sebagai pendamping tim #menyapanegeriku sesungguhnya saya merasa
bersalah atas aktifitas #nggembel ini. Andaikan cerita jadwal keberangkatan tim
#menyapanegeriku yang mendadak bisa saya ketahui sebelumnya, sudah saya
usahakan mencari penginapan di sekitar bandara jauh hari sebelumnya. Hanya saja
semuanya di luar kendali, kita tim yang tiba-tiba harus berangkat paling awal
dari sebelas tim #menyapanegeriku dan waktunya itu malam juga. Saya semacam mengalami
Shock Theraphy kala itu. Kami
nggembel di emperan kios ATM. Kios ini menyediakan tarikan tunai dari bank BNI,
BRI, Mandiri, dan beberapa bank yang asing menurutku. Kiosnya keren dengan
fasilitas ruangan ber AC, pencahayaan nonstop, stopkontak tersedia, dan ruangan
yang tertutup kaca bening alias transparan. Saat itu kami memiliki 1 tiker dari
bahan baku MMT #menyapanegeriku, 1 matras pendaki gunung, dan 7 jaket
#menyapanegeriku yang bisa kami jadikan alas untuk tidur. Kami ramu apa yang
kami punya kala itu, entah bagaimana cerita dan kisahnya yang jelas kami
bertujuh bisa beristirahat sampai waktu jadwal penerbangan menuju Ende tiba.
01 Desember 2015 ±pukul 04.00 WITA kami bergegas
keluar dari kios ATM, kami dengan segera menuju terminal untuk boarding pesawat
lanjutan menuju Ende.Yess, kami bertujuh masih sehat, segar tanpa kurang
apapun. Kami menjaga satu sama lain, meskipun kami beda status dalam tim yaitu
4 orang sebagai peserta, 2 orang sebagai peninjau dan 1 orang (saya) sebagai
pendamping. Kami penuh kerjasama, kami keren pagi itu di bandara Ngurah Rai
Bali untuk #menyapanegeriku. Kami masuk pesawat dan pesawat sudah siap untuk
take off. Sesaat kami mulai sadar kekurangan kami pagi itu, belum mandi dan
bersih diri dari sore lalu dan yang terasa sekali adalah rasa lapar yang
muncul. Beruntung penerbangan pagi itu kami mendapat jatah snack. “cepat ya mba
snacknya dikeluarkan” kata rekan satu tim kami kepada pramugari tak jauh
darinya. Kami bertujuh dalam hati mengamini apa yang disampaikan oleh rekan tim
kami, serius kala itu saya sendiri lapar dan haus sekali.
Perjalanan Bali-Ende tidak
terlalu lama, ±pukul 09.00
WITA kami sudah tiba di bandara H.Hasan Aeroboesman Ende. Apa yang kalian
bayangkan tidak 100% akan terjadi di dunia nyata. Kami tidak pernah membayangkan
akan disambut oleh teman-teman SM-3T V dengan semua antek-anteknya, dengan
segala pernak-pernik yang dikalungkan dan diberikan kepada kami. Kami bertujuh
pagi itu terharu, bahagiya dan sekaligus spechless
pada saat yang sama. Bandara Ende pagi itu digoyangkan oleh teman-teman SM-3T
dengan kedatangan kami. Jujur dalam benak saya, life script perjalanan sampai Ende saat itu yaitu disalami
perwakilan dinas PPO, masuk mobil dinas dan langsung menuju kantor dinas PPO. And in reality, more nice, more great, and
awesome dengan sambutan pengalungan pernak-pernik handmade teman-teman
SM-3T dan pemberian sekuntum bunga mawar hand made berbahan dasar kertas. Thank you so much for SM-3T V Ende.
Cerita kami setelah itu singkat,
kami istirahat di penginapan. Sekitar pukul 13.00 kami menuju dinas PPO Ende
untuk penerimaan dan pengarahan dari Kepala Dinas PPO. Keluar dari ruangan
kecil yang membuat kami sedikit berbangga diri setelah dipuji oleh kepada dinas
karena “tim kami semuanya muda-muda, sehingga kepala dinas bangga dan
berbahagiya”. Kami melanjutkan dengan sharing and caring dengan semua peserta
SM3T V yang hadir di lokasi perenungan bung Karno di bawah pohon Sukun
penghasil inspirasi 5 buutir dalam pancasila. Kami mencoba berbagi inspirasi
dengan peserta SM-3T, kami mencoba mendengarkan apa yang mereka rasakan selama
3 bulan mengabdi menjadi guru di daerah 3T. Sore itu sampai pukul 17.00 WITA
kami tim #menyapanegeriku mencoba hadir untuk membawakan tawa dan canda,
audiensi dan berbagi isnpirasi kepada
mereka. Kami lelah karena memang dari satu hari yang lalu kurang istirahat,
tetapi kami juga kejam jika kami tak bisa hadirkan kebahagiyaan untuk mereka
guru hebat di ujung negeri- guru SM-3T.
Comments